Keteladanan Dalam Mendidik Anak


Oleh Ustadzah Hj. Nurjanah Hulwani, S.Ag


Nurjanah Hulwani
Perjuangan utama setelah diri sendiri adalah merekrut hati anak-anak kita untuk mencintai ketaatan. Kerahkan semua kemampuan yang kita miliki sampai Allah menurunkan hidayah baik kita masih hidup atau itu terwujud setelah kita meninggal dunia lebih dulu

Berharap anak yang soleh diawali dengan berjuang mensolehkan diri, kesolehan diri itulah yang menjadi modal untuk menjadi teladan, baik dihadapan anak maupun tidak dihadapannya. Semoga kita bisa mewujudkan mutiara kata-kata bahasa keteladanan lebih efektif dari bahasa lisan.

Jangan pernah berputus asa berjuang mendidik anak menjadi harapan Allah, batasan waktu kita mendidik sampai kematian tiba. Bisa jadi Allah mewujudkan anak kita menjadi anak yang soleh setelah kematian memisahkan kita dengan anak kita. Jadi optimis yang selalu dihadirkan dalam mendidik anak.

Tujuan standar mendidik anak adalah sehat fisik, cerdas dan quaturuhi. 3 hal tersebut sebagai modal perbaikan diri lalu berlanjut mempu bergerak untuk mengajak orang lain untuk memperbaiki diri juga, dan hindari mendidik anak pajangan yang bisa jadi membanggakan dari sisi duniawiah (cerdas, sehat dan kaya) tetapi memalukan dari sisi ukhrowiyah (tidak bisa baca Qur'an, tidak faham ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam keseharian)

Selain keteladanan yang harus kita perjuangkan dalam modal mendidik anak, peran kita untuk anak bisa meniru ketaatan yang kita lakukan kita harus berjuang semaksimal mungkin membuat anak-anak jatuh cinta dengan kita (orang tua), modal cinta itulah anak-anak kita tidak akan kelain hati (pergaulan bebas, dll). Tentu perlu waktu yang setiap anak berbeda dan semoga anak-anak kita bisa merasakan kata-kata : "Baiti jannati" ■

Berlangganan lewat email: