“Hadirnya ‘Cinta’ Dalam Berpolitik Atau ‘Bercinta’ Dengan Politik?”


Tentang bunga dan cinta. Ini dari pidato kebangsaan presiden Anis Matta Lombok. Presiden Anis Matta telah menulis banyak tentang cinta. Dan kini ia ingin membawanya ke dalam politik. Orang-orang bertanya, apakah cinta mungkin dibawa ke dalam politik kita sekarang ini? Justru karena keadaan kita seperti itu di mana politik menjadi permainan yang berbahaya, cinta harus hadir. Justru karena politik semakin keras dan kejam maka cinta harus hadir. Justru karena kekuasaan semakin mendominasi makna politik maka cinta harus melembutkannya.

PKS harus meyakini bahwa cinta adalah bahasa universal yang dibawa oleh Wali Songo berabad lalu. Dan cinta inilah yang akan menyatukan bangsa ini kembali dalam optimisme. Dan cinta inilah yang akan membuat setiap kuncup bunga menjadi mekar seperti kata Anis Matta. Maka kita memerlukan pemimpin bagi perubahan politik kita yang kejam akar terbawa cinta.

Seseorang yang dadanya lapang dan hatinya luas seluas matahari. Seseorang yang pikirannya akan menegakkan akal sehat dan keadilan yang hakiki bagi kita semuanya. Seseorang yang akan menggunakan kekuasaan untuk melayani setiap orang seperti tukang bunga yang menyiram air kepada tiap tanaman.

Kau yang akan meniupkan kuncup agar bunganya mekar. Yang membawa senyum bagi rakyat. Yang menyembuhkan luka dan membawa harapan. Dan taman Indonesia ini akan indah untuk dilihat dan ditinggali, demikian presiden Anis Matta. []


Dari Kultwit @FahriHamzah
sumber : www.portal-gorontalo.com

Berlangganan lewat email: